Karena sekarang lagi marak-maraknya musim kawin,eh musim nikah " kaya buah - buahan aja pakek musim segala " timbul inisiatif dalam diri saya untuk menulis artikel yang menyangkut hal pernikahan, heheheh, nikah itu normalnya diawali dengan sebuah hubungan sederhana yang disebut TEMAN, dari status teman tersebut merasakan yang namanya kenyamanan, ketertarikan, cinta, dan berfikir untuk menjalaninya ke tahap yang lebih serius yang disebut PACARAN dan pacaran berubah status menjadi SUAMI / ISTRI, itulah sejarah dari pernikahan. singkat amat yah.. ahahhahaah, ya begitulah hidup..serba singkat.
kembali ke topik, yang namanya PERNIKAHAN akan selalu diwarnai konflik, tidak sedikit manusia yang mengalami konflik didalam rumah tangganya dan berujung BERCERAI. Nah, tujuan saya menulis artikel ini guna untuk, bagaimana cara mempertahankan sebuah hubungan didalam rumah tangga agar selalu harmonis, dan awet sampai mereka telah tiada. Kenapa saya bilang " sampai mereka tiada " kalo saya ngomong " sampai anak cucu " berarti ntar kalo dah punya cucu, mereka bisa cerai..hahahahahha..zaman skrng, yang namanya cerai..tidak memandang usia.
Dalam artikel wawasancepat ini, saya akan membagikan berbagai
tips dan cara untuk mengatasi masalah rumah tangga. Semoga berbagai metode yang saya bagikan
lewat artikel ini bisa membantu anda untuk membangun rumah tangga yang lebih
kokoh dan harmonis.dan jauh dari kata PERCERAIAN.
Langkah pertama dan paling dasar dalam mengatasi masalah
rumah tangga adalah mendengarkan dengan baik berbagai problem maupun berbagai
hal yang dinilai kurang " sreg " di hati pasangan. Sebelum mengungkapkan masalah yang anda
miliki, akan lebih baik jika terlebih dahulu mencoba mendengarkan dari sudut
pandang suami atau istri.
Cobalah untuk menjadi pendengar yang baik. Jangan memotong pembicaraan sebelum sang
pasangan selesai menuturkan semua permasalahannya kepada anda. Saat mendengarkan, pikirkan pula langkah
selanjutnya yang akan anda ambil, jangan sekedar masuk telinga kiri dan keluar
melalui telinga kanan.
9. Berpikir dari
sudut pandang pasangan.
Setelah anda mendapat gambaran dari sudut pandang pasangan, cobalah untuk memandang masalah yang dihadapi dari perspektif pasangan. Hal ini berguna untuk benar-benar memahami posisinya dalam masalah yang sedang anda berdua hadapi. Pikirkanlah konsekuensi, kerugian, kesedihan, atau bahkan rasa sakit yang harus ditanggung sang pasangan.
Ingat, tahap ini sangat penting dan jangan pernah
dilewatkan. Kemampuan untuk memahami
pasangan sangat penting, apalagi jika anda berposisi sebagai seorang pria. Wanita memiliki perasaan sensitif yang harus
selalu dijaga.
8. Nada suara
Ketika sedang berdiskusi tentang berbagai problem dan
masalah rumah tangga, perhatikanlah nada suara anda. Kemarahan dan perasaan tidak enak dari lawan
bicara sebagian besar timbul karena cara kita mengungkapkan suatu hal. Walaupun sebenarnya hal yang kita ungkapkan
tidak menyinggung perasaan, namun kita mengucapkannya dengan nada suara yang
salah, hal ini bisa menimbulkan kemarahan dan kesalahpahaman.
Cobalah untuk menghindari berbicara dengan nada suara
tinggi. Untuk kaum wanita, jangan
merepet dan mencecar suami dengan berbagai pernyataan dan pertanyaan. Bicara dengan tenang, dan beri jeda agar
pasangan anda memiliki waktu untuk mengungkapkan pikirannya.
7. Ingat komitmen
yang sudah anda sepakati sebagai pasangan.
Jika masalah rumah tangga yang dihadapi begitu berat
sehingga membahayakan stabilitas hubungan anda berdua, ingatlah komitmen anda
ketika memutuskan untuk hidup bersama.
Sadarilah bahwa masalah akan selalu ada dalam hidup manusia, dan jangan
biarkan sedikit rintangan menghancurkan komitmen dan janji suci yang sudah anda
ungkapkan sebelum menikah.
Ada berbagai unsur yang bisa anda gunakan untuk mengingatkan
komitmen yang sudah dibangun dengan pasangan, seperti masa depan anak,
investasi, maupun mimpi-mimpi yang ingin anda wujudkan bersama keluarga. Faktor-faktor seperti agama, status sosial,
maupun prinsip hidup juga bisa menjadi pertimbangan tersendiri.
6. Saling terbuka
Komunikasi yang sehat mutlak diperlukan untuk membangun
rumah tangga yang harmonis. Kunci untuk
komunikasi yang sehat dalam keluarga adalah keterbukaan. Menjalin rumah tangga berarti siap untuk
membuka diri anda sepenuhnya pada pasangan dan tidak menyimpan rahasia tertentu
dari orang yang anda cintai.
Kembangkan juga sikap saling terbuka untuk menyelesaikan
masalah yang sedang dihadapi oleh anda berdua.
Jangan saling memendam emosi, karena emosi yang dipendam selama beberapa
saat bisa meledak menjadi sebuah bom waktu yang menghancurkan rumah tangga yang
dibangun dengan susah payah.
5. Bicarakan masalah
dalam suasana yang tepat.
Timing adalah satu lagi faktor penting yang harus
diperhatikan jika ingin menyelesaikan problematika rumah tangga dengan
baik. Anda harus tahu kapan saat harus
mengungkapkan masalah yang anda miliki dan kapan harus menundanya. Perhatikan benar-benar kondisi diri anda dan
pasangan saat ingin membicarakan sebuah problem yang vital.
Pastikan untuk membicarakan masalah saat kondisi fisik
maupun emosi anda berdua dalam keadaan stabil, sehingga solusi bisa dipikirkan
dengan kepala dingin. Mood yang baik
juga sangat membantu untuk mencari penyelesaian yang menguntungkan kedua belah
pihak.
4. Kontrol emosi.
Satu poin lagi yang paling penting, jangan emosional saat
membicarakan sebuah masalah rumah tangga, apalagi saat mengambil keputusan dan
menentukan solusi. Emosi yang tidak
terkontrol bisa merubah sebuah diskusi menjadi pertengkaran hebat yang bisa
meninggalkan luka yang sangat dalam bagi anda, pasangan, maupun anggota
keluarga yang lain.
Saat anda merasa emosi sudah memuncak, jangan ragu untuk
mengakhiri pembicaraan. Ingat, sebelum
mengungkapkan kata-kata atau melakukan perbuatan yang bisa menyakiti pasangan,
pikirkanlah baik-baik. Jangan sampai
emosi sesaat merusak hubungan yang sudah dibangun selama bertahun-tahun.
3. Bantuan dari pihak
ketiga.
Sebisa mungkin, masalah rumah tangga sepantasnya diselesaikan secara internal saja, tanpa campur tangan dari pihak luar. Namun jika anda berdua menemui jalan buntu, maka jangan ragu untuk meminta bantuan dari pihak keluarga anda atau pasangan. Tentu saja hal ini harus dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak, dan tidak serta merta mengundang pihak dari luar tanpa sepengetahuan pasangan.
Sebisa mungkin, masalah rumah tangga sepantasnya diselesaikan secara internal saja, tanpa campur tangan dari pihak luar. Namun jika anda berdua menemui jalan buntu, maka jangan ragu untuk meminta bantuan dari pihak keluarga anda atau pasangan. Tentu saja hal ini harus dilakukan dengan persetujuan kedua belah pihak, dan tidak serta merta mengundang pihak dari luar tanpa sepengetahuan pasangan.
Jika ingin lebih netral dan profesional, anda bisa mengikuti
konseling atau meminta nasihat psikolog.
Konseling seperti ini biasa disebut sebagai marital counseling, dan
sudah biasa dilakukan oleh pasangan-pasangan di negara barat.
2. Biarkan cinta
berbicara.
Sebesar apapun masalah rumah tangga yang dihadapi, ingatlah bahwa anda berdua pernah dan masih saling mencintai. Gunakanlah rasa cinta tersebut sebagai sumber energi untuk membantu anda dan pasangan mengatasi gelombang masalah yang menimpa. Saat sedang bertengkar, cobalah ingat saat-saat di mana cinta anda berdua sedang kuat-kuatnya, seperti pada saat pacaran atau periode awal menikah.
Berhubungan intim juga bisa sangat membantu untuk mengatasi
masalah rumah tangga, setidaknya meyakinkan bahwa di antara anda berdua masih
terjalin sebuah ikatan yang kuat dan spesial.
Rasa cinta adalah salah satu elemen paling ampuh yang bisa digunakan
untuk menghindari pertengkaran dan memperkuat bahtera keluarga.
1.Cari jalan tengah yang menguntungkan kedua belah pihak.
Setelah anda melakukan sebagian atau semua poin di atas,
maka tibalah saatnya untuk mengambil keputusan dan menemukan solusi. Tujuan utama dalam mengatasi masalah rumah
tangga adalah dengan menemukan win-win solution alias solusi yang menguntungkan
bagi anda maupun pasangan. Jangan
mengambil solusi yang berat sebelah atau yang merugikan salah satu pihak.
Saat memutuskan sesuatu, pastikan bahwa pasangan anda
menyetujui keputusan tersebut, dan anda juga merasa sreg untuk
menerimanya. Langkah selanjutnya adalah
berkomitmen terhadap solusi dan keputusan yang sudah diambil, dan menggunakan
masalah yang dihadapi menjadi sebuah
pengalaman berharga yang bisa membuat diri anda maupun pasangan menjadi lebih
bijaksana dalam menghadapi hidup.
Semoga
tips-tips ini bermanfaat dan berguna. Coba anda berfikir dan merenung sejenak ketika memutuskan masalah, biarkan kepala anda dingin sejenak, karena emosi sesaat dapat membuat segalanya hancur dan menyesal seumur hidup.
SEMOGA BERMANFAAT
+ komentar + 1 komentar
Thanks infonya. Oiya ngomongin rumah tangga, ternyata ada loh trik jitu merencanakan keuangan bagi keularga agar bisa hidup sejahtera. Mau tau rahasianya? Yuk cek di sini: Keuangan rumah tangga agar hidup sejahtera