Satu pengadilan di Afghanistan
mempertahankan hukuman mati terhadap lima pria yang memerkosa empat
wanita secara beramai-ramai, kasus yang memicu kemarahan warga di negara
itu.
Tujuh pria dihukum karena perampokan bersenjata tetapi hanya lima orang yang terbukti memperkosa.
Para pegiat mengatakan kekerasan terhadap wanita banyak terjadi di Afghanistan, tetapi jarang menerima begitu banyak perhatian.
Human Rights Watch mengatakan banyak wanita di Afghanistan yang melaporkan Klik perkosaan kepada polisi malahan ditahan atas tuduhan perzinahan.
Wartawan BBC Bilal Sarwary melaporkan salah satunya menuduh polisi menyiksa dan memaksanya mengaku melakukan perkosaan massal.
Polisi mengatakan para pria tersebut memakai seragam polisi ketika menghentikan iring-iringan kendaraan di dekat Paghman, sebuah kota dekat Kabul.
Mereka menarik empat wanita, memisahkan mereka dari suami mereka, merampok dan menyerang mereka.
Paling tidak satu korban harus dirawat di rumah sakit selama seminggu karena serangan tersebut. Satu orang lainnya menjadi hamil.
+BBC News
Para pegiat mengatakan kekerasan terhadap wanita banyak terjadi di Afghanistan, tetapi jarang menerima begitu banyak perhatian.
Korban ditahan polisi
Empat wanita diserang di kota Paghman ketika dalam perjalanan kembali ke Kabul setelah menghadiri sebuah pernikahan pada bulan Agustus.Human Rights Watch mengatakan banyak wanita di Afghanistan yang melaporkan Klik perkosaan kepada polisi malahan ditahan atas tuduhan perzinahan.
Wartawan BBC Bilal Sarwary melaporkan salah satunya menuduh polisi menyiksa dan memaksanya mengaku melakukan perkosaan massal.
Polisi mengatakan para pria tersebut memakai seragam polisi ketika menghentikan iring-iringan kendaraan di dekat Paghman, sebuah kota dekat Kabul.
Mereka menarik empat wanita, memisahkan mereka dari suami mereka, merampok dan menyerang mereka.
Paling tidak satu korban harus dirawat di rumah sakit selama seminggu karena serangan tersebut. Satu orang lainnya menjadi hamil.
+BBC News
SEMOGA BERMANFAAT