Pelaku pembunuhan pramusaji kafe di Medan diringkus polisi. Motifnya ternyata cinta yang bertepuk sebelah tangan. Efan Rusmana (29), sang pelaku, ditangkap Senin (22/9) dinihari sekitar pukul 01.00 WIB, atau sekitar 4 jam dari waktu pembunuhan. Dia ditangkap di sekitar kediaman kakaknya di Jalan Palem III, Perumnas Helvetia, Medan.
Seperti diberitakan, pemuda yang diketahui beralamat di Jalan Gaharu Gang Sidomulyo, Medan ini diketahui tega menghabisi nyawa Marliza alias Liza (21), mantan pacarnya. Dia menebas leher perempuan itu dengan parang pemotong daging setelah memukul kepalanya dengan botol. Azmi, adik Liza, juga terluka parah karena sabetan benda tajam itu.
"Korban tewas Liza mengalami luka menganga di kepala, leher nyaris putus, di luka lengan. Sementara itu, Azmi terluka di bagian belakang kepala dan paha kiri. Setelah dirawat di RS Pirngadi, dia sudah dipindahkan ke Adam Malik," Wakapolresta Medan AKBP Yusuf Hondawantri Naibaho di Mapolresta Medan, Senin (22/9) sore.
Pelaku dan kedua korban merupakan pegawai Terminal Cafe & Resto, Jalan Krakatau, Medan. Pembunuhan itu pun terjadi di sana.
"Motifnya, mereka putus berpacaran, dan pelaku meminta kembali menjalin hubungan, namun korban tidak mau. Pelaku kalap dan menghabisi korban," jelas Hondawan.
Penyidik sudah mengumpulkan sejumlah barang bukti dalam tindak pidana ini. Bukti yang diamankan di antaranya hp, pakaian pelaku dan korban, dua bilah parang pemotong daging, sebilah pisau, pecahan botol sirup, serta 1 unit Honda CB 100 BK 6626 BB yang digunakan pelaku untuk melarikan diri. "Parang daging itu kita amankan setelah sempat akan disembunyikan pelaku dengan bantuan kakaknya," sambung Hondawan.
Meski dugaan sementara pelaku spontan melakukan pembunuhan itu, polisi tetap mendalami unsur perencanaan dalam kasus ini. "Sejauh ini, pelaku kita kenakan Pasal 338, Pasal 351 ayat (3) KUHPidana," sebut Hondawan.
Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan polisi, polisi sudah mendapat runutan peristiwa pembunuhan ini. Kejadian itu berawal dari putusnya jalinan asmara Efan dan Liza. Efan ingin kembali, namun Liza terus menolak.
"Pertengkaran mulut pun terjadi di dapur. Pelaku memukul kepala korban dengan botol, kemudian korban berusaha lari ke depan. Efan kemudian mengambil pisau di dapur dan menyerang Azmi. Kemudian Liza dikejar hingga ke teras depan. Dia dihabisi di sana, pelaku membacok lehernya," jelas Hondawan.
Setelah menghabisi nyawa Liza, Efan melarikan diri. Namun, tasnya tertinggal. Dari tas ini ditemukan berkas berobat di salah satu klinik di Helvetia. Setelah berkas itu ditelusuri, alamat Efan pun diketahui, sampai akhirnya dia ditangkap di rumah kakaknya di Jalan Palm III, Helvetia.
Sementara itu, Efan mengaku kalap hingga tega menghabisi nyawa Liza dan melukai Azmi. "Aku kalap, karena dia (Liza) teriak-teriak waktu bertengkar. Padahal sudah kubilang pelankan suaramu," akunya.
sumber :
+merdeka.com
SEMOGA BERMANFAAT