
Disebutkan masih ada 100 suku
primitif yang masih ada di tempat yang terisolasi di muka bumi ini. Suku – suku
primitif ini masih menjaga tradisi kuno mereka hingga saat ini, dan tradisi
kuno mereka ini justru memberikan banyak informasi bagi para ahli antropologi
untuk memahami budaya mereka yang telah bertahan selama berabad – abad. Berikut
adalah sepuluh suku primitif yang menghindari peradaban modern.
1. Suku Surma

Bangsa Surma adalah sekelompok suku
yang memiliki beragam kebudayaan. Mereka menetap di selatan Sudan dan barat
daya Ethiopia. Bangsa Surma memiliki tiga bahasa utama : bahasa Suri, Mursi dan
Me’en. Selama bertahun – tahun mereka menghindari kontak dengan budaya barat.
Meski orang – orang barat sudah mengenal bibir piring yang sudah menjadi ciri
khas mereka, bangsa Surma tetap tidak ingin berhubungan dengan bangsa barat.
Bangsa Surma hidup berkelompok, dan kelangsungan hidup mereka bergantung pada
peternakan. Dan mereka tetap bertahan selama berabad – abad, melewati jaman
kolonisasi, perang dunia, hingga jaman perjuangan kemerdekaan.
Bangsa barat pertama yang pernah mengadakan komunikasi dengan mereka adalah
beberapa dokter dari Rusia, yang oleh bangsa Surma dianggap sebagai mayat hidup
karena warna kulit mereka yang berbeda. Dari dokter – dokter Rusia ini lah,
bangsa Surma menggunakan senjata jenis AK-47 untuk melindungi hewan ternak
mereka
2. Suku
primitif Peru

Masyarakat adat Peru terdiri dari sejumlah besar kelompok etnis yang berbeda
yang telah mendiami negara Peru sebelum penjelajah Eropa menemukan negara ini.Pada bulan Agustus 2013 terjadi kehebohan saat suku primitif Peru untuk pertama
kali nya melakukan kontak dengan peradaban luar. Bermula dari sekelompok turis
yang melakukan tur menjelajahi hutan di Peru, tanpa disengaja mereka justru
bertemu muka langsung dengan suku primitif tersebut. Dari awal hingga akhir
pertemuan tersebut terekam dengan jelas dalam video. Suku primitif tersebut
mencoba berkomunikasi dengan para turis.
Tapi dikarena kan suku primitif itu
tidak mengerti sedikit pun bahasa Spanyol mau pun bahasa Inggris, mereka akhir
nya meninggalkan “bangsa – bangsa modern” tersebut dalam keadaan kebingungan.
Pemerintah Peru kemudian melakukan inspeksi, dan mereka akhir nya menyadari
bahwa sekelompok turis tersebut telah bertemu dengan salah satu suku primitif
yang tersisa yang tak diketahui oleh antropolog. Para ilmuwan sebetul nya telah
berusaha menemukan keberadaan dari peradaban suku primitif ini selama bertahun
– tahun tanpa mendapat kan hasil. Sedang kan para turis tersebut justru bertemu
langsung dengan suku primitif itu tanpa usaha sedikit pun.
3. Bangsa
penyendiri dari Brasil

Bangsa ini terkenal sebagai bangsa yang paling terisolasi di muka bumi ini.
Diyakini menetap di pedalaman hutan Amazon, suku ini sepenuhnya terdiri dari
satu orang saja. Seperti hal nya Bigfoot yang misterius, suku ini mendadak
menghilang ketika para ilmuwan nyaris menemukan keberadaan nya.
Diyakini bahwa manusia tunggal ini adalah manusia terakhir dari suku nya yang
selamat dari pembantaian yang dilakukan oleh pendatang. Dia sering disebut
sebagai “Man of The Hole”, karena kebiasaan nya menggali lubang besar yang
menjadi perangkap binatang buruan nya.
Dia adalah satu – satu nya orang di dunia ini yang tetap mempertahankan bahasa dan adat istiadat suku nya. Melakukan kontak dengan nya, bisa jadi bagaikan menemukan harta karun berupa informasi, setidak nya mengenai bagaimana cara dia bertahan hidup selama beberapa dekade hanya sendirian saja.
Dia adalah satu – satu nya orang di dunia ini yang tetap mempertahankan bahasa dan adat istiadat suku nya. Melakukan kontak dengan nya, bisa jadi bagaikan menemukan harta karun berupa informasi, setidak nya mengenai bagaimana cara dia bertahan hidup selama beberapa dekade hanya sendirian saja.
4. The
Jackson White

Selama tahun 1700-an, pemukim Eropa membentuk kolonisasi di pantai timur
Amerika Utara. Pada masa ini, setiap suku yang berada di antara Samudera
Atlantik hingga ke Sungai Mississippi telah masuk ke dalam daftar masyarakat
yang dikenal. Semua suku… kecuali satu, yakni The Jackson White.
Mungkin pertanyaan yang paling membingungkan tentang klan Jackson Whites yang
misterius ini bukanlah siapa mereka, tapi asal-usul legenda mereka.
Pada tahun 1790-an, sebuah suku yang sebelumnya belum pernah terdengar-dari penduduk asli Amerika berjalan keluar dari hutan hanya tiga puluh lima mil (56 km) dari New York City. Entah bagaimana mereka telah berhasil menghindari semua kontak dengan para pemukim, meskipun beberapa pertempuran terbesar dalam sejarah Amerika Serikat ; Perang Tujuh Tahun dan Perang Revolusi terjadi tak jauh dari lokasi tersebut. Mereka menjadi dikenal sebagai The Jackson Whites, karena mereka memiliki warna kulit terang seperti hal nya warna kulit bangsa Eropa.
Pada tahun 1790-an, sebuah suku yang sebelumnya belum pernah terdengar-dari penduduk asli Amerika berjalan keluar dari hutan hanya tiga puluh lima mil (56 km) dari New York City. Entah bagaimana mereka telah berhasil menghindari semua kontak dengan para pemukim, meskipun beberapa pertempuran terbesar dalam sejarah Amerika Serikat ; Perang Tujuh Tahun dan Perang Revolusi terjadi tak jauh dari lokasi tersebut. Mereka menjadi dikenal sebagai The Jackson Whites, karena mereka memiliki warna kulit terang seperti hal nya warna kulit bangsa Eropa.
5. Suku
Ruc dari Vietnam

Perang Vietnam justru membawa manusia ke daerah – daerah yang sebelum nya
terisolasi. Setelah salah satu serangan pengeboman terbesar yang dilakukan oleh
Pasukan Amerika Serikat, tentara Vietnam Utara terkejut melihat sekelompok suku
bermunculan dari hutan.
Kejadian tersebut adalah kontak pertama suku Ruc dengan peradaban modern.
Karena setelah perang terjadi kerusakan hutan, suku Ruc memilih untuk tinggal
di Vietnam yang modern. Namun nilai – nilai budaya mereka selama ratusan tahun,
berbenturan dengan pemerintahan komunis Vietnam. Akibat nya suku Ruc sering
terlibat pertikaian dengan pemerintah Vietnam.
Suku Ruc memanfaatkan sistem gua yang rumit sepanjang 17 wilayah yang terpisah.
Banyak ruang – ruang gua yang masih belum terjelajahi hingga saat ini, di mana
lokasi – lokasi tersebut hanya diketahui oleh penetua suku Ruc.
6. Suku
Asli Terakhir dari Amerika

Pada tahun 1911, penduduk asli Amerika yang terakhir merasa terganggu oleh
pemukim, berjalan keluar dari hutan di California, dengan berpakaian khas suku
nya dia ditangkap oleh polisi yang tertegun melihat nya. Namanya Ishi, dan dia
adalah seorang anggota dari suku Yahi. Setelah diinterogasi oleh polisi, dengan
bantuan seorang penerjemah dari perguruan tinggi setempat, diketahui bahwa Ishi
adalah satu-satunya yang selamat dari serangan oleh pemukim tiga tahun
sebelumnya. Setelah berjuang menghidupi diri sendiri, ia akhirnya memutuskan
untuk menghubungi orang lain untuk membantu nya.
Ishi berarti “manusia” dalam bahasa Yana. Antropolog Alfred Kroeber memberikan
nama ini kepada orang itu karena tidak sopan untuk menanyakan nama seseorang
dalam budaya Yahi. Ketika ditanya namanya, ia berkata: “Saya tidak punya,
karena tidak ada orang yang memberi saya sebuah nama,”
7. Suku –
suku Brasil

Untuk alasan pengendalian populasi, pemerintah Brasil mencoba mencari tahu berapa
banyak jumlah penduduk yang tinggal di daerah yang terisolasi di pedalaman
hutan Amazon. Mereka menggunakan pesawat terbang yang dilengkapi dengan
peralatan fotografi, dengan harapan dapat menghitung jumlah orang – orang yang
berada di wilayah tersebut. Cara ini sering tidak mendapat kan hasil yang
diharap kan, malah sering menghasilkan banyak kejutan.
Brasil adalah rumah terbesar di planet ini bagi suku – suku yang terasing. Diperkirakan saat ini sekitar 80 kelompok hidup di Amazon. Akibat tekanan atas eksploitasi tanah mereka, semua suku terasing sangat rentan mengalami serangan kekerasan (yang umum), dan wabah penyakit seperti flu dan campak.
Pada tahun 2007, saat pengambilan gambar rutin yang dilakukan oleh pemerintah, suku – suku terasing itu melancarkan serangan panah api ke pesawat yang dilengkapi peralatan fotografi. Dan pada tahun 2011, satelit menangkap beberapa bintik di sudut hutan Amazon yang dianggap tidak layak huni. Ternyata bintik tersebut adalah orang – orang, mungkin mereka adalah suku – suku terasing yang menetap di pedalaman hutan Amazon.
8. Suku
DiPapua Nugini

Di Papua Nugini diperkirakan
terdapat puluhan bahasa, budaya dan adat istiadat yang masih belum diketahui
manusia modern. Namun karena sebagian besar medan belum dipetakan, dan karakter
penduduk asli yang dilaporkan masih menganut kanibalisme, pedalaman Papua
Nugini jarang dieksplorasi. Pada tahun 1961, Michael Rockefeller melakukan
ekspedisi dengan tujuan menemukan beberapa suku yang hilang. Rockefeller,
seorang jutawan asal Amerika Serikat, terpisah dari kelompoknya dan
diperkirakan telah ditangkap dan dimakan oleh suku – suku pedalaman Papua
Nugini.
Pulau Nugini adalah pulau terbesar ke dua di dunia, setelah Greenland. Pulau
yang dipenuhi pegunungan dan daratan tropis ini menjadi milik dua negara ;
Papua Nugini dan Indonesia.
Suku
Korowai di Papua.
Suku ini mendiami dataran rendah di
sebelah selatan Papua, hidup di sepanjang aliran sungai dan rawa-rawa. Suku
Korowai, seperti suku-suku di Papua kebanyakan, hidup nomaden atau
berpindah-pindah serta mengandalkan hidupnya dari alam. Karena daerahnya yang
cukup subur, menjadikan mereka harus sering berperang dengan suku lain. Dalam
berperang, mereka kerap menggunakan racun pada anak panah dan mata tombak yang
kebanyakan mereka buat dari tulang berulang. Kebiasaan mereka memakan daging
manusia bukan secara sembarangan, tetapi karena korban kerap melakukan
pelanggaran adat, kemudian ditangkap dan diadili, setelah diputuskan bersalah
maka korban akan di ritualkan dan dimakan bersama-sama. Keberadaan mereka masih
ada hingga saat ini.
Suku Tolai
di Papua.
Walaupun sebagian besar dari mereka
hidup di Papua New Guinea, tapi ada sebagian kecil yang hidup di perbatasan
Papua wilayah Indonesia. Mereka diketahui melakukan kanibalisme ketika warga
suku Tolai modern meminta maaf kepada pemerintah Papua New Guinea atas
pembunuhan dan kanibalisme yang dilakukan oleh nenek moyang mereka kepada
misionaris Inggris pada abad ke 19 dan pada tahun 1978 mereka membunuh menteri
dan tiga orang guru dari negara Fiji, yang kemudian dimasak dan dimakan
beramai-ramai.
Suku Dayak
Punan.
Walaupun sebagian besar dari mereka
sudah hidup secar modern, tapi berdasarkan cerita bahwa nenek moyang mereka
dahulu tidak tabu untuk memakan daging manusia, sampai pemerintah Republik
Indonesia pada tahun 1970an melarang dengan turun langsung ke lapangan. Suku
Dayak Punan hidup di daerah kalimanatan Barat, kalimantan Timur dan Kalimantan
Tengah, hidup di sepanjang aliran sungai dan sering berpindah-pindah. Dahulu
mereka sangat jago dalam berperang dan selalu menebas kepala musuhnya, hingga dikenal
istilah "Ngayau" atau "Head Hunter". Dari riset terkini,
ternyata suku punan yang primitif masih ada dan terlihat di goa-goa pedalaman
rimba hutan Kalimantan.
9.
Sembilan Pintupi

Pada tahun 1984, sekelompok suku Aborigin yang tidak dikenal ditemukan di dekat
pemukiman di Australia Barat. Mereka menyebut diri mereka sebagai Sembilan
Pintupi oleh penutur bahasa mereka, mereka tinggal di tempat yang teririgasi
dengan baik dan terdapat sumber makanan yang memadai. Sebagian besar dari
mereka memutuskan untuk tinggal di kota – kota modern dan menjadi seniman, dan
sebagian kecil memilih menetap di daerah asal mereka, Gibson Desert.
Sembilan Pintupi adalah sekelompok sembilan orang Pintupi yang hidup sebagai
pemburu yang tinggal dikehidupan tradisional di Gibson Desert. Mereka
kadang-kadang juga disebut sebagai “suku yang hilang”. Kelompok ini dipuji
sebagai ‘pengembara terakhir’ dalam pers internasional ketika mereka
meninggalkan kehidupan nomaden mereka pada bulan Oktober 1984. Mereka
berkeliaran antara Danau Mackay, dekat perbatasan Teritorial Australia
Barat-Utara, dalam keadaan telanjang bersenjatakan tombak kayu sepanjang 2
meter, pelempar tombak, dan bumerang yang diukir. Makanan mereka didominasi
oleh goanna dan kelinci serta semak tanaman asli. Kelompok ini adalah keluarga,
yang terdiri dari dua ibu (Nanyanu dan Papalanyanu) dan tujuh anak. Ada empat
saudara laki laki (Warlimpirrnga, Walala, Tamlik, [1] dan Yari Yari) dan tiga
saudara perempuan (Yardi, Yikultji dan Tjakaraia).
10. Suku
Sentinel
Suku Sentinel adalah suku yang terdiri dari sekitar 250 orang yang tinggal di
Utara Pulau Sentinel, antara India dan Thailand. Tidak banyak yang bisa
diketahui karena setiap kali mengetahui kehadiran orang asing mereka menyambut
nya dengan serbuan hujan panah. Beberapa pertemuan damai dilakukan di akhir
tahun 1960-an. Siapa pun yang mencoba untuk mendarat di pulau Sentinel hingga
saat ini disaran kan untuk menuliskan surat wasiat atau pun permintaan
terakhir. Sebuah tim dari National Geographic terpaksa kembali setelah anggota
tim utama tertancap anak panah di pahanya, dan dua pemandu lokal tewas. Suku
Sentinel juga memiliki reputasi hebat dalam bertahan menghadapi bencana alam.
Misal nya saat kemampuan mereka dalam mengatasi ganas nya bencana Tsunami pada
tahun 2004, yang mendatangkan mala petaka di Sri Lanka dan Indonesia.
Secara teritori pulau ini adalah wilayah kekuasaan India. Dalam prakteknya, Suku Sentinel menjalankan otonomi penuh atas urusan mereka dan keterlibatan pemerintah India dibatasi untuk pemantauan saja. Status pulau ini adalah de facto otonom. Dari tahun 1967, pemerintah India di Port Blair memulai program upaya menghubungi suku Sentinel, di bawah manajemen Direktur Kesejahteraan Tribal dan TN antropolog Pandit. Program ini terdiri dari serangkaian kunjungan yang direncanakan. Namun, program ini dihentikan pada akhir 1990-an setelah serangkaian pertemuan berakhir dengan pertikaian yang mengakibatkan kematian. Pada tahun 2006, pemanah suku Sentinel menewaskan dua nelayan yang sedang memancing secara ilegal dalam jangkauan pulau mereka. Para prajurit India kemudian dikirim untuk mengevakuasi mayat – mayat tersebut dengan menggunakan helikopter. Namun mereka malah diserang hujan panah oleh suku Sentinel.
11.suku
pedalaman pygmy
Melihat keunikan Suku pedalaman
Pygmy yang membuat kita semua bertanya tanya mengapa tubuh suku pygmy rata rata
hanya 120 - 150 cm. Dua antropolog dari Universitas Cambridge, Stock dan Andrea
Migliano, mengatakan bahwa penemuan mereka mendukung sebuah sekenario di mana kebanyakan
wanita dapat bereproduksi pada usia yang relatif muda, mungkin sebagai respon
terhadap angka kematian yang tinggi. Sifat fisik ini kemudian menjadi lebih
umum dari satu generasi ke generasi berikutnya. “Kemungkinan akibat dari
bereproduksi di usia yang relatif muda dan inilah yang mengalihkan sumber daya
pertumbuhan, kemudian menghasilkan tubuh kecil sebagai efek sampingnya,” para
peneliti berhipotesis.
Para peneliti mendeskripsikan mengenai fisik masyarakat pigmi yaitu dengan
rata-rata tinggi tubuh laki-laki dewasanya tidak lebih dari 155 cm, atau
sekitar 5 kaki, 1 inci. Pigmi diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok yang
hidup di beberapa wilayah seperti Afrika, Indonesia, Filipina dan kepulauan
Andaman, yang terletak di sebelah tenggara Burma.
Berawal dari teori evolusi manusia
dimana evolusi merupakan salah satu teori yang dikemukakan oleh charles Darwin
salah seorang ilmuwan asal inggris(England). Sahabat anehdidunia.com teori ini
mengungkapkan bahwa manusia merupakan hasil evolusi dari kera, teori ini
didukung oleh beberapa ilmuwan-ilmuwan eropa lainnya. yang akhirnya mempelopori
sebuah nasib malang seorang hamba allah yang tidak bersalah.
para ilmuwan-ilmuwan yang mendukung teori evolusi ini (pro evolution) terus berkeinginan untuk membuktikan kebenaran teori evolusi ini pada dunia, mereka ingin mengungkapkan kalau teori evolusi ini memang benar adanya, para ilmuwan tersebut berfikir kalau di daerah eropa masa transisi evolusi manusia ini terjadi begitu cepat maka ada di daerah lain yang mempunyai masa transisi yang sangat lambat, akhirnya merekapun terus mencari bukti masa transisi (masa perubahan kera menjadi manusia).
para ilmuwan-ilmuwan yang mendukung teori evolusi ini (pro evolution) terus berkeinginan untuk membuktikan kebenaran teori evolusi ini pada dunia, mereka ingin mengungkapkan kalau teori evolusi ini memang benar adanya, para ilmuwan tersebut berfikir kalau di daerah eropa masa transisi evolusi manusia ini terjadi begitu cepat maka ada di daerah lain yang mempunyai masa transisi yang sangat lambat, akhirnya merekapun terus mencari bukti masa transisi (masa perubahan kera menjadi manusia).

Karena teori evolusi ini, sejarah
mencatat kejadian memilukan yang terjadi pada suku pedalaman Pigmi. Pada awal
abad 20-an para ilmuwan menemukan “ota benga”(nama) di salah satu daerah bagian
afrika tengah yang berasal dari suku pygmy. akhirnya merekapun menangkap secara
paksa “ota benga” dan meyakini bahwa “ota benga” merupakan salah satu mata
rantai transisi evolusi manusia. ota benga yang sebenarnya hanya seorang
manusia biasa yang telah mempunyai istri dan dua anak dijadikan sebagai sample
masa transisi manusia dari kera hanya karna dia mempunyai sedikit kemiripan
dengan kera dan mempunyai tinggi 127 cm.
Ota benga
ditangkap pada tahun 1904 dan kemudian dibawa ke sebuah kebun binatang yang
berada di newyork bernama Bronx yang pada saat itu dipimpin oleh Dr.William
Hotrnaday. Dr ini merasa bangga dengan penemuan ini dan ini digunakan untuk
mempengaruhi dunia akan kehebatan bangsa barat. disana “ota benga” ditempatkan
di sebuah kandang kebun sama seperti binatang-binatang yang ditempatkan disana
seperti gorilla, orang hutan dan simpanse.
Tiap hari “Ota benga” diberlakukan dan diberi makanan sebagai mana layaknya
binatang, dan diperkenalkan pada pengunjung sebagai sampel evolusi manusia,
karna tertekan akhirnya “ota benga” bunuh diri dalam kamar dimana ia
ditempatkan.untuk memperlihatkan perhatian dan segaligus untuk menentang teori
evolusi Darwin, verner beradvord mengarang sebuah buku tentang kisah
menyedihkan ota benga ini dengan judul THE PYGMY IN THE ZOO. Dalam buku ini
diceritakan semua nasib malang “ota benga” dan segala perlakuan yang
didapatkannya akibat teori revolusi ini. Sangat menyedihka.
12.Suku Maya
Suku Maya adalah
kelompok suku yang tinggal di semenanjung Yucatan, Amerika Tengah yang
berbatasan dengan Samudera Pasifik di sebelah barat, dan Laut Karibia di
sebelah timur. Suku maya mampu menghasilkan bentuk karya dan peradaban unik
seperti bangunan (Chichen Itza), pertanian (kanal drainase), tanaman jagung dan
latex, sumurnya yang disebut “cenotes”.
Cara mereka berkomunikasi dan
mendokumentasikan menggunakan gambar dan simbol, yang disebut “glyph”. Suku ini
juga mengenal kecantikan seseorang, dengan membuat tempurung kepalanya menjadi
rata, dengan cara mengikatkan papan di dahi dan tempurung belakang pada
bayi/kelahiran anak, sehingga pada waktu dewasa mereka merasa anggun dengan
memiliki tulang dahi yang rata. Adapun senjata yang digunakan adalah disebut
“Atlatl” , yakni semacam busur dan panahnya.
13.Suku Persia

Persia adalah salah satu
suku yang tergolong dalam Bangsa Iran, menggunakan bahasa Persia dan juga
mempunyai persamaan dalam kebudayaan dengan bangsa Iran yang lainnya. Bangsa
ini mayoritas di Iran dan minoritas di beberapa negara-negara lain seperti
Afganistan, Tajikistan, Uzbekistan, Amerika Serikat, Kuwait, Turki, Uni Emirat
Arab, Irak dan juga beberapa negara di Timur Tengah. Bahasa Persia adalah salah
satu bahasa yang tertua di dunia yang masih digunakan hingga hari ini.
Peradaban Persia telah memperkenalkan tiga agama utama yaitu Zoroastrianisme,
Manikeanisme, dan Bahá'í. Sekarang, mayoritas orang Persia beragama Islam
(aliran Syi'ah) dan juga terdapat kelompok minoritas beragama Islam (aliran
Sunnah Waljamaah), Zoroastrianisme, Kristen, Yahudi dan Bahá'í. Terdapat juga ateis dan
agnostik. Orang Persia mulai memeluk Islam sekitar tahun 637 – 651. Hal itu
terkait rapat dengan penyebaran Islam pada zaman Khulafa'ur Rasyidin.
Penyebaran suku persia di dunia pada tahun 2005.
14 Suku
Amazon

Amazon adalah suatu suku
bangsa yang seluruhnya adalah perempuan pada Era Klasik dan dalam mitologi
Yunani. Menurut Herodotos, suku Amazon ada di daerah perbatasan Skithia di
Sarmatia (Ukraina modern). Para historigrafer lainnya berpendapat bahwa suku
Amazon menghuni Asia Minor, Libya, atau India. Ratu Amazon yang terkenal di
antaranya adalah Penthesileia, yang ikut serta dalam Perang Troya, dan
saudarinya Hippolyta, yang pernah ditemui oleh Herakles. Para tentara Amazon
sering digambarkan melawan pasukan Yunani dalam seni Yunani dalam cerita
amazonomakhia.
Suku Amazon telah
banyak diasosiasikan dengan berbagai figur historis sepanjang masa Kekaisaran
Romawi dan Abad Kuno Akhir. Dalam istoriografi Romawi, ada banyak serangan suku
Amazon di Asia Minor. Sejak masa Modern Awal, nama suku Amzon telah menjadi
julukan untuk prajurit wanita secara umum.
15.Suku
Aborigin

Etnik Aborigin, pemukim benua
Australia, pada sekitar abad-abad kedatangan bangsa kulit putih (abad ke 18),
diperkirakan berjumlah 300.000 orang. Mereka mendiami pantai-pantai utara dan
timur serta lembah sungai Murray dan sebahagian kecil lainnya berada di
Tasmania (Kitley, 1994;362). Mereka hidup dengan cara berburu dan mengumpulkan
makanan (food gathering) dan ini sudah dipertahankan semenjak beribu-ribu tahun
sebelum kedatangan bangsa kulit putih. Mereka tidak mengenal pertanian, karena,
disamping faktor lingkungan alam yang kurang mendukung untuk diolah menjadi
lahan pertanian, juga disebabkan oleh tidak adanya bibit tanaman untuk
pertanian.
Orang Aborigin menganggap diri
mereka adalah bahagian dari alam dan semua benda-benda alam seperti binatang
dan tumbuh-tumbuhan, menurut mereka, mempunyai sifat yang sama dengan manusia.
Oleh karenanya dalam tradisi Aborigin sangat dipentingkan menjaga keharmonisan
alam. Orang-orang Aborigin memiliki sistem kepercayaan “dream time”. Mereka
percaya kepada arwah nenek moyang dan percaya kepada kekuatan-kekuatan magic
yang dimiliki oleh alam terutama binatang. Disamping itu mereka juga dikenal
sebagai pembuat obat yang diolah dari sumber-sumber alam. Nuansa sakral sangat
dominan terlihat dalam kesenian Aborigin. Hal ini dibuktikan dengan ragam
kesenian visual yang dihasilkan seperti lukisan, cukilan, goresan dan kerajinan
menjalin serat (Kitley, 1994;391).
16.Suku Han di
China

Jumlah penduduk suku Han adalah
91,59% dari keseluruhan penduduk Tiongkok. Suku Han bukan hanya suku dengan
jumlah orang terbesar di Tiongkok, ia juga adalah suku dengan jumlah orang
terbesar di dunia. Suku ini diberi nama Han sejak dinasti Han. Suku Han
memiliki hampir 4000 tahun catatan sejarah. Suku Han tersebar di seluruh
Tiongkok, sama-sama menggunakan Hanyu Bahasa Han. Sejarah Hanyu sangat panjang
dan kaya kosa kata. Saat ini Hanyu memakai huruf blok persegi(fangkuai Hanzi),
yang berkembang dari Jiaguwen serta Jinwen.
Sejak zaman Chunqiu(770-476 SM),
orang Han sudah memulai pembangunan pertanian dan irigasi dalam skala besar.
Sistem irigasi Dujiangyan di Sichuan yang dibangun di awal masa Zhanguo(475-221
SM), sampai sekarang masih berfungsi. Konsep agama orang Han cukup dalam.
Penyembahan nenek moyang, diwariskan turun temurun sebagai bentuk pengabdian.
Hari raya orang Han yang paling besar adalah Chunjie(Festival Musim Semi),
selain itu ada Yuanxiao jie, Duanwu jie, Zhongqiu jie dan lain-lain. Di dalam
sejarahnya yang panjang, suku Han dan suku lain menjalin hubungan politik,
ekonomi dan budaya. Karena faktor sejarah dan jumlah penduduk, suku Han
memiliki peran utama dalam kehidupan bernegara.
17.Suku Gypsy

Bangsa atau kaum Gipsy
merupakan bangsa yang nomaden yang artinya suka berpindah tempat, kaum gipsy
ini pernah memiliki masa kelam sewaktu kepemimpinan Hitler di eropa dengan
dimasukkannya kaum gipsi kedalam salah satu suku yang dianggap “ berbahaya ”,
selain orang Jews, orang Slavia dan kaum homoseksual. Kaum ini memiliki
pandangan hidup yang unik dan tersebar luas di benua benua Amerika dan Timur Tengah.
Dewasa ini jumlah mereka diperkirakan mencapai lebih dari 5 juta orang yang
tinggal tersebar di setiap penjuru dunia. Gipsi memiliki banyak nama lain,
antara lain Gipsy, Gitanos, Tsigani, Cigany, Zigeuner, Sinti, dan rom.
Karena jarang diterima, orang Rom
tidak pernah menetap. Gaya hidup nomaden ini menghasilkan berbagai
keterampilan, seperti kerajinan logam, jual beli, dan hiburan. Dengan
menawarkan jasa-jasa yang dibutuhkan ini, paling tidak mereka dapat memenuhi
kebutuhan keluarga. Beberapa wanita Rom memanfaatkan reputasi bahwa mereka
memiliki kekuatan supernatural, sering kali pura-pura memilikinya untuk tujuan
komersial. Kebiasaan berpindah-pindah ini juga meminimalkan risiko pencemaran
budaya atau moral akibat terlalu banyak kontak dengan gadje—bahasa Romani untuk
“non-Rom”. Meskipun ada orang Rom yang berpegang kukuh pada banyak tradisi,
mereka sering kali memeluk agama mayoritas di daerah mereka tinggal.
Dewasa ini, antara dua
juta hingga lima juta orang Rom—ada yang mengatakan lebih banyak lagi—tinggal
hampir setiap penjuru bumi. Kebanyakan tinggal di Eropa. Sebagian besar tidak
lagi hidup berpindah-pindah, dan ada yang cukup berada. Namun, di banyak
tempat, orang Rom masih tergolong miskin dan kurang beruntung, dan sering hidup
dalam kondisi yang mengenaskan.
18. Suku Yunani
Yunani adalah nama sebuah bangsa
yang telah menghuni Yunai semenjak abad ke-17 SM sampai sekarang. Mereka
sekarang diketemukan di semenanjung Yunani di sebelah tenggara Eropa, kepulauan
Yunani, dan Siprus. Koloni dan komunitas Yunani secara historis telah didirikan
di segala penjuru Laut Tengah, namun bangsa Yunani selalu berpusatkan di
sekitar pesisir Aegea di mana bahasa Yunani telah dipertuturkan semenjak zaman
Antik. Sampai awal abad ke-20, bangsa Yunani secara uniform tersebar di
semenanjung Yunani, pesisir barat Asia Minor, Pontus dan Konstaninopel, yang
merupakan daerah-daerah yang kurang lebih sama dengan perbatasan Kekaisaran
Bizantium pada akhir abad ke-11 dan wilayah kolonisasi Yunani pada Dunia Kuna.
Namun setelah Perang Yunani-Turki
(1919 – 1922) pada tahun 1923, pertukaran populasi besar-besaran antara Turki
dan Yunani terlaksana dan membatasi kaum etnik Yunani secara umum di perbatasan
negeri Yunani modern. Inilah daerah di mana mereka menetap untuk pertama
kalinya sejak sekitar tahun 1500 SM, dan juga di Siprus. Populasi Yunani
lainnya bisa ditemukan di Italia selatan sampai Kaukasus dan komunitas diaspora
di sejumlah negara-negara lainnya di dunia. Saat ini, paling tidak secara
nominal, sebagian besar bangsa Yunani beragama Ortodoks Yunani.
SEMOGA
BERMANFAAT